Thursday, 16 April 2015
Subnetting
Subnetting IP Address
Jumlah IP Address sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat
semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam
penggunaan IP Address supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada
dalam satu jaringan. Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang
umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah
jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Routing &
konsekuensi logis lainnya akan terjadi dengan lebih effisien dengan metoda
subnetting yang baik.
Tujuan Subnetting IP Address
- Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting.
- Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
- Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi tingkat congesti dalam suatu network.
- Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network memiliki address network yang unik.
- Selain itu, dengan subnetting, seorang network administrator dapat mendelegasikan alokasi IP address untuk host di seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network
Ilustrasi
Perhatikan ilustrasi pada Gambar 1, hal ini sama dengan ratusan orang
berada pada suatu ruangan. Jika ada banyak orang yang berbicara pada saat
bersamaan, maka pendengaran kita terhadap seorang pembicara akan terganggu oleh
pembicara lainnya. Akibatnya, kita bisa salah menangkap isi pembicaraan, atau bahkan
sama sekali tidak bisa mendengarnya. Artinya tingkat kongesti dalam jaringan
yang besar akan sangat tinggi, karena probabilitas “tabrakan” pembicaraan
bertambah tinggi jika jumlah yang berbicara bertambah banyak.
Contoh Subnet Mask
Subnetmask di atas identik dengan standard IP Address kelas B.
Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network kelas A, dapat dibuat 256 subnetwork baru
(44.1.xxx.xxx, 44.2.xxx.xxx, 44.3.xxx.xxx dst. sampai 44.255.xxx.xxx) dengan
kapasitas masing-masing subnet setara dengan satu network kelas B.
Network address dan broadcast address untuk setiap network berubah,
karena komposisi bit-bit host dan bit-bit network juga berubah. Penerapan
subnet yang lebih jauh, misalnya 24 bit (255.255.255.0 atau FF.FF.FF.00) pada
kelas A akan menghasilkan 2562 network (lebih dari 65 ribu network)
setara kelas C dengan kapasitas masing-masing subnet sebesar 256 host.
Network kelas A, B atau C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa
subnet dengan menerapkan subnet mask yang lebih tinggi seperti 25 bit, 26 bit
atau 27 bit dst.
11111111.11111111.00000000.00000000
( 255.255.0.0 atau FF.FF.0.0
)
11111111.11111111.11111111.00000000
( 255.255.255.0 atau FF.FF.FF.0 )
11111111.11111111.11111111.11100000
( 255.255.255.224 atau FF.FF.FF.E0 )